BAB 3
Sudah puluhan kali telepon genggam Kattie berdering. Tetapi, ia tidak menghiraukannya. Ia hanya menatap sekilas layar telepon genggamnya, lalu membiarkannya. Ya, bisa ditebak bahwa yang meneleponnya adalah Mike.
“Kat, loe kenapa sih? Berhenti dong mikirin dia,ughh..” pikir Kattie dalam hati.
Akhirnya, Kattie memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar taman yang tidak jauh dari apartementnya dan meninggalkan hpnya yang terus berdering di atas tempat tidurnya.
Sesampainya di taman, ia melihat seseorang yang tidak asing baginya. Tetapi ia lupa siapa orang itu. Ternyata orang itu adalah Justin, sahabatnya sat duduk di bangku SMA.
“Justin!!!” teriak Kattie.
Justin yang mendengar namanya diteriakan, lalu berbalik badan. Ia melihat seorang wanita yang memakai celana jeans pendek dan kaos putih polos.
“Kattie?? Kaukah itu?”
“Tentu saja ini aku, kau tidak amnesia kan?”
“Kattie,,aku tidak menyangka kita akan bertemu lagi” Justin memeluk Kattie erat sekali.
“Justin, apa-apaan sih loe,lepasin pelukan loe deh, diliatin orang tau” risih Kattie yang berusaha melepaskan pelukan Justin.
“Oh, sorry….” Justin melepaskan pelukannya saat sadar orang-orang memperhatikan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar